Everything, Everywhere, All at Once : Multiverse kok Kesurupan

   


 Jujur saja pertama kali mendengar judulnya sy teringat iklan perilisan windows 8 yang kala itu lagu Everything at Once. Yah, mungkin lain kali akan kita bahas tentang lagu ini

    Sy sendiri merasa sedih karena film ini bertabrkan dengan Blockbuster besar pada perilisannya. Yah, tidak bisa dibilang besar, namun tentu saja MCU bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Terlebih, selain Thor : Love and Thunder, EEAO juga harus berhadapan dengan studio Illumination. Membuat film ini bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bernafas barang sejenak.

    First impperesion sy saat melihat trailer ini adalah terkejut oleh aktornya yang kala itu sy menganggap bahwa ini adalah film korea. Namun, ternyata mereka adalah China-Amerika. Sebenarnya sy sendiri cukup tertarik saat melihat trailer. Yang mana awalnya sy mengira aka nada seseorang yang datang ke universe utama dan kemudian disusul villain dari universe lain. Cukup classic. Kalian pasti tahu refrensi mana yang dimaksudkan.

    Film ini menceritakan seorang pemilik usaha laundry yang sangat sibuk bernama Evelyn. Selain menjadi pemilik usaha, ia juga memiliki masalah dengan seluruh anggota keluarganya. Mulai dari putrinya yang tidak ingin menurut, Evelyn yang ingin bercerai dari Waymond karena merasa tidak cocok lagi, serta ayahnya yang kini tidak bisa berjalan dengan benar.

    Saat tengah melakukan atensi pajak, Waymond tiba tiba berubah kepribadian menjadi seseorang yang lain (entah darimana alat telinga itu ada. pihak studio ingin memperkenalkan alat tersebut tapi terlalu singkat. Ada di awal film). Saat ia berubah kepribadian, ia memberi arahan kepada Evelyn untuk tetap berhubungan melewati lonjakan multiverse (yang di film ini disebut alphaverse).

    Waymond, kita sebut saja Alpha Waymond. Alpha Waymond menjelaskan bahwa ada seseorang bernama Jobu Tupaki yang ingin menghancurkan keseimbangan Multiverse. Alpha Waymond sudah berkelana ke berbagai penjuru universe untuk mencari Evelyn, (Spoiler : yang mana di universe Alpha Waymond, Evelyn adalah seseorang yang pertama kali menciptakan hubungan antar multiverse) dengan harapan agar bisa menghentikan ancanaman kekacauan multiverse, Alpha Waymond menemui Evelyn agar bisa menghentikan ancaman tersebut.

    Alpha Waymond juga menambahkan bahwa ia telah berkelana ke berbagai Universe namun ternyata mereka semua telah tewas oleh Jobu. Untuk itulah Alpha Waymond berusaha menghentikan kekacauan ini.

    Sy selalu suka dengan film China-Amerika modern. mereka menggunakan Bahasa mereka dengan Bahasa inggris sehingga membuatnya menjadi menarik. Formula seperti ini bisa kalian lihat pada film Shang-Chi and the legend of Ten Rings.

    Hal lain yang membuat saya terpikat adalah acting (Alpha) Waymond, yang luar biasa. Ia bisa menguasai peran dengan menjadi General Waymond (Nerd) dan Alpha Waymond (yang mana Alpha Waymond selalu menggunakan Bahasa inggris). Sy selalu suka dengan actor yang hebat seperti ini. Terlebih saat aksi perdana Alpha Waymond id lift dengan menggunakan payung ia menutupi CCTV. Pun juga saat ia bertarung dengan petugas keamanan. Sy berasa melihat film Jackie Chan. Sangat nostalgia.

    Namun, sayangnya, Waymond bukanlah tokoh utama dalam film ini. Sosok evelyn lebih ditunujukkan. Dan menurut sy cukup bagus (walau tidak sebagus Waymond). Terlepas dari pihak studio ingin mengedepankan woman power atau apapun itu, yang jelas Evelyn memang tidak dibuat terlalu over power.

    Dan tentu saja karena ini film tentang Multiverse, maka tentunya aka nada realita lain diatas realita yang ada. yang mana ada suatu kehidupan dimana Evelyn tidak menikah dengan Waymond, disandingkan dengan pernikahan mereka. Penampilan dua frame ini amatlah jarang dilihat bahkan untuk DS : MoM sekalipun. Hanya What if yang sudah menciptkan konsep seperti ini.

    Beberapa hal yang cukup mengganggu sy di film ini adalah konsep Villain yang terlihat terpaksa untuk dimunculkan. Dalam artian konsep villain balas dendam terbilang sudah kuno. Beberapa aspek lain adalah kubah putih museum tempat Joy sebagai Main Villain. Konsepnya dibuat dengan terlalu sederhana sehingga cukup menggangu. Terlebih hanya kostum Joy yang bisa dibilang niat. Sedang yang lain, bahkan Evelyn sendiri, hanya memakai pakaian seadanaya. Tidak, ini bukan representasi atas keagungan villain. Tapi pihak tata ruangan yang tidak improvisasi.

    Hal lain yang membuat sy tidak suka adalah konsep film “the end of one day” (istilah yang sy buat sendiri). Konsep seperti ini membuat film terasa benar-benar singkat. Terlebih tokoh yang disajikan amatlah sedikit. Padahal banyak sekali tokoh yang terlibat. Namun, mereka seakan hanya menjadi Kroco dan diciptakan hanya untuk dihancurkan. Padahal akan lebih baik bilamana mereka setidaknya memiliki kesan yang mendalam bagi penonton.

    Terakhir, entah sy lupa atau tidak, tapi tidak ada Sertifkat LSI dalam film ini. Dan entah kenapa, walaupun film ini memiliki R17, namun tetap saja adegan berciuman disensor. Sedikit spoiler. Di film ini ada unsur LGBT. Namun, karena ini adalah L, maka standar ganda akan kugunakan.

    Terakhir, saat tulisan ini dbuat, beberapa Ytber sudah mengklaim ini adalah film terbaik di tahun 2022 ini.(padahal ini masih bulan Juli).  Entahlah, sy tidak pernah menganggap demikian. Namun, bila disandingkan dengan Multiverse of Madness, Madness di Film ini lebih terasa.

Terakhir, seperti biasa, (seakan akan aku sering melakukan ini). Scene terfavorit selama film ini.


"Sucked into the Bagel"


The Wonderfull Music and Visual Effect.


"Alpha Waymond Martial Arts."

How Nostalgic. the Young Jackie Chan.


"Alpha Waymond tried to Triggered the Jumpverse"


The Way somone has slice by paper is 1:5.000.000. but Waymond Keep to try.


"in another life i would have really liked just doing laundry and taxes with you"



Much Better than "ILY in every universe"


"Rock Scene"


Unique Concept. Silence Voice. Love it.


The Gate keeper.



loved that they a most pose at the same time. the guy behind the bald is my favorite.



Overall, i Gave this movie 9/10. thanks for being better than Multiverse of Madness.

Komentar

Postingan Populer